
Sophrology – Zinc merupakan salah satu mineral esensial yang kerap luput dari perhatian dalam perbincangan nutrisi harian. Padahal, meski hanya dibutuhkan dalam jumlah kecil, perannya sangat penting dalam mendukung berbagai fungsi tubuh.
Kekurangan zinc bisa memicu berbagai gangguan kesehatan, meskipun gejalanya kerap tidak langsung disadari. “Kebutuhan harian zinc bagi wanita dewasa adalah sekitar 8 mg. Namun, saat hamil atau menyusui, kebutuhan itu meningkat menjadi 11 hingga 12 mg,” jelas Amy Gorin, ahli gizi dan penulis yang berbasis di Stamford, Connecticut.
Berbagai sumber makanan yang mengandung zinc antara lain tiram, ayam, gandum utuh, kacang-kacangan, dan biji-bijian.
“Karena jumlah yang dibutuhkan sangat sedikit, banyak orang cenderung menyepelekannya,” tambah Amanda Bontempo, M.S., R.D., ahli gizi bersertifikat di New York City yang juga memiliki keahlian dalam nutrisi onkologi.
Kekurangan zinc bisa berdampak pada kesehatan kulit hingga masalah pencernaan. Oleh karena itu, penting untuk memahami fungsi zinc dalam tubuh agar dapat mencegah risiko kekurangan sejak dini.
Berikut tujuh manfaat utama zinc bagi kesehatan tubuh, seperti dilansir dari Anugerahslot Women’s Health, Senin, 4 Agustus 2025.
1. Zinc Membantu Menjaga Sistem Imun Tubuh

Menurut Amy Gorin, zinc memainkan peran penting dalam menjaga sistem kekebalan tubuh, khususnya dengan membantu pembentukan sel-sel imun seperti sel T. Sel-sel ini berfungsi melawan infeksi virus dan bahkan dapat mendeteksi serta menghancurkan sel-sel abnormal yang berpotensi menjadi kanker.
Tak hanya itu, zinc juga berperan dalam mengendalikan peradangan. Peradangan yang tidak terkendali dapat memicu berbagai penyakit kronis. Bila tubuh kekurangan zinc, sistem imun akan melemah, membuat seseorang lebih mudah terserang infeksi dan memperlambat proses pemulihan.
Gejala kekurangan zinc bisa muncul dalam bentuk tubuh yang mudah sakit, penyembuhan luka yang lebih lambat, hingga sering merasa lelah. Meskipun dibutuhkan dalam jumlah kecil, kekurangan zinc—even dalam kadar ringan—dapat berdampak signifikan terhadap daya tahan tubuh.
Karena itu, jika kamu sering mengalami flu, merasa lesu, atau mendapati luka kecil yang sulit sembuh, ada kemungkinan tubuh sedang memberi tanda bahwa kadar zinc tidak mencukupi. Menjaga asupan zinc yang memadai bisa menjadi langkah sederhana namun efektif untuk memperkuat pertahanan alami tubuh.
2. Zinc Menjaga Kestabilan Gula Darah

Zinc juga berperan penting dalam mengatur kerja insulin—hormon utama yang mengontrol kadar gula darah dalam tubuh. Mineral ini membantu pankreas dalam memproduksi, menyimpan, dan melepaskan insulin secara efisien.
Dengan kadar zinc yang cukup, tubuh lebih mampu menjaga kestabilan gula darah, sehingga mencegah lonjakan atau penurunan drastis yang bisa memengaruhi energi, suasana hati, dan nafsu makan.
Sejumlah studi menunjukkan bahwa kekurangan zinc dapat mengganggu fungsi insulin, yang pada akhirnya menyebabkan ketidakseimbangan kadar gula darah. Kondisi ini tidak hanya meningkatkan risiko diabetes, tetapi juga dapat menyebabkan gejala seperti rasa lapar yang berlebihan atau kelelahan karena kadar gula darah yang tidak stabil.
Menariknya, beberapa penelitian tengah mengevaluasi peran zinc sebagai terapi tambahan bagi penderita diabetes tipe 2. Hasil awal menunjukkan bahwa suplemen zinc dapat membantu meningkatkan kontrol glukosa darah.
Namun, langkah paling aman dan efektif adalah memastikan asupan zinc tercukupi melalui pola makan yang seimbang setiap hari.
3. Zinc Membantu Proses Penyembuhan Luka

Zinc memiliki peran penting dalam proses pembekuan darah dan regenerasi jaringan, menjadikannya mineral yang krusial dalam penyembuhan luka, ungkap Amy Gorin. Zinc bekerja bersama trombosit untuk menghentikan perdarahan sekaligus mendorong pembentukan sel-sel baru yang dibutuhkan untuk menutup luka.
Tanpa asupan zinc yang memadai, tubuh akan mengalami hambatan dalam memperbaiki jaringan yang rusak. Jika luka kecil yang kamu alami membutuhkan waktu lebih lama dari biasanya untuk sembuh, itu bisa menjadi salah satu tanda kekurangan zinc.
Memang, setiap orang memiliki kecepatan penyembuhan yang berbeda. Namun, penurunan signifikan dalam kemampuan tubuh untuk pulih dari luka sebaiknya tidak diabaikan.
Tak hanya mempercepat proses pemulihan, zinc juga membantu melindungi luka dari infeksi. Dengan begitu, peran zinc mencakup dua hal penting sekaligus: mendukung penyembuhan dan mencegah komplikasi lanjutan.
4. Zinc Menjaga Sistem Pencernaan Tetap Sehat
Zinc juga memiliki peran penting dalam mendukung fungsi enzim yang membantu tubuh mencerna makanan serta menyerap nutrisi secara optimal, jelas Amanda Bontempo. Tanpa zinc, sistem pencernaan tidak dapat bekerja dengan efisien.
Mineral ini terlibat langsung dalam berbagai proses metabolisme di saluran pencernaan. Jika asupan zinc kurang, tubuh bisa mengalami gangguan seperti mual, muntah, hingga diare.
Sebuah studi tahun 2016 bahkan menemukan bahwa kekurangan zinc, meskipun ringan, dapat menimbulkan gangguan pencernaan yang cukup signifikan. Gejalanya sering kali keliru dikira sebagai intoleransi makanan atau masalah lambung biasa, padahal akar masalahnya mungkin terletak pada kurangnya asupan zinc.
Lebih dari itu, zinc juga membantu menjaga keseimbangan mikroba usus dan memperkuat sistem kekebalan di saluran cerna. Jadi, jika kamu sering mengalami masalah pencernaan tanpa sebab yang jelas, mungkin sudah saatnya memeriksa kembali apakah kebutuhan zinc harianmu sudah terpenuhi.
5. Zinc Membantu Indra Perasa Bekerja Optimal

Zinc ternyata juga berperan besar dalam fungsi indra pengecap. Mineral ini menjadi komponen penting dalam protein bernama gustin, yang terdapat dalam air liur dan berfungsi membantu pertumbuhan serta pemeliharaan sel-sel pengecap di lidah.
Ketika tubuh kekurangan zinc, kemampuan untuk mencicipi makanan bisa menurun secara perlahan—bahkan dalam beberapa kasus bisa hilang sama sekali. Gejala ini sering kali tidak langsung disadari, karena perubahan terjadi secara bertahap.
Salah satu tanda awal yang umum adalah ketika makanan mulai terasa hambar atau tidak selezat biasanya. Kondisi ini bisa berdampak pada nafsu makan, yang pada akhirnya mengganggu asupan nutrisi secara keseluruhan.
Amanda Bontempo menyarankan untuk menerapkan mindful eating, yaitu makan dengan penuh kesadaran agar kita lebih peka terhadap perubahan rasa. Jika kamu merasa ada yang berbeda dari sensasi rasa saat makan—tanpa ada penyebab yang jelas—itu bisa menjadi sinyal bahwa tubuhmu membutuhkan lebih banyak zinc.
6. Zinc Berperan Dalam Konsentrasi dan Fokus
Meski belum sepenuhnya dipahami secara ilmiah, penelitian menunjukkan bahwa zinc mungkin berperan dalam fungsi kognitif seperti kemampuan fokus dan perhatian.
“Beberapa studi menemukan bahwa orang dengan kadar zinc rendah menunjukkan perubahan perilaku dan mengalami kesulitan berkonsentrasi, meski belum ada penjelasan pasti mengenai mekanismenya,” tambah Bontempo.
Penelitian awal juga menunjukkan bahwa menambah asupan zinc dapat membantu memperbaiki konsentrasi, terutama pada individu yang sebelumnya kekurangan.
Jadi, jika belakangan ini kamu merasa sulit fokus atau gampang terdistraksi, bisa jadi tubuhmu kekurangan zinc.
Meskipun zinc bukan satu-satunya faktor yang memengaruhi kemampuan kognitif, keseimbangan nutrisi secara keseluruhan, termasuk cukupnya zinc, berperan penting dalam menjaga kesehatan otak. Maka dari itu, penting untuk memastikan tubuh mendapatkan zinc dari makanan sehari-hari.
7. Zinc Membantu Menjaga Tubuh Lebih Tetap Optimal
“Zinc adalah mineral kunci dalam metabolisme tubuh karena membantu memproses protein, karbohidrat, dan lemak menjadi energi,” tambah Bontempo.
Tanpa cukup zinc, proses metabolisme bisa melambat sehingga membuat tubuh terasa lesu dan berat. Kamu juga bisa mengalami kesulitan dalam menurunkan berat badan karena metabolisme tidak berjalan efisien.
Penurunan metabolisme ini sering tidak disadari karena gejalanya mirip dengan kelelahan biasa. Namun, jika kamu merasa tidak berenergi dan susah fokus padahal pola makanmu sudah sehat, mungkin tubuhmu membutuhkan lebih banyak zinc.
Sebuah studi yang diterbitkan pada 2019 menemukan bahwa suplementasi zinc membantu mendukung penurunan berat badan, terutama ketika dikombinasikan dengan pola makan sehat dan olahraga.
“Namun, penting untuk dicatat bahwa karena zinc hanya dibutuhkan dalam jumlah kecil, konsumsi berlebih dari suplemen justru bisa membahayakan,” tutup Bontempo.
Gejala Kekurangan Zinc dan Cara Mengatasinya
Menurut Institut Kesehatan Nasional, kekurangan zinc bisa berdampak luas pada berbagai sistem tubuh, mulai dari tulang, sistem pencernaan, reproduksi, hingga kekebalan tubuh.
Pada orang dewasa, gejalanya bisa berupa luka yang sulit sembuh, masalah pencernaan, hingga penurunan fungsi kognitif. Namun, gejala ini sering kali samar dan mirip dengan kondisi lain, sehingga banyak orang tidak menyadarinya.
Meski menggoda untuk langsung mengonsumsi suplemen saat mengalami gejala tersebut, para ahli memperingatkan bahwa overdosis zinc bisa berbahaya karena tubuh hanya memerlukan dalam jumlah yang sangat kecil.
Oleh karena itu, langkah terbaik adalah memperbanyak konsumsi makanan tinggi zinc secara alami. Beberapa sumber zinc yang mudah ditemukan antara lain, tiram, ayam, kacang mete, biji labu, lentil, dan oat.