
Hotelnella – Sinar matahari memang memberikan manfaat bagi tubuh, terutama dalam membantu produksi vitamin D. Namun, paparan sinar ultraviolet (UV) secara berlebihan dapat membahayakan kesehatan kulit.
Tak hanya menyebabkan kulit menggelap atau terbakar, paparan sinar UV yang tidak terkontrol juga bisa memicu masalah kulit yang lebih serius, termasuk kanker kulit.
Menurut dr. Irwan Saputra Batubara, Sp.D.V.E, Dokter Spesialis Dermatologi Venereologi Estetika di RS Pondok Indah – Bintaro Jaya, terdapat tiga jenis sinar UV: UVA, UVB, dan UVC.
“Dari ketiganya, hanya UVA dan UVB yang berhasil menembus atmosfer dan mencapai permukaan bumi. Kedua jenis inilah yang memberikan dampak langsung terhadap kulit manusia,” jelas dr. Irwan dalam pernyataan resmi yang diterima Health Anugerahslot pada Rabu, 11 Juni 2025.
Berikut adalah lima bahaya utama sinar UV bagi kulit yang telah dirangkum oleh Anugerahslot perlu kamu ketahui:
Efek Buruk Sinar UV: Sunburn dan Hiperpigmentasi
1. Sunburn (Kulit Terbakar)

Paparan sinar UVB dalam waktu lama dapat menyebabkan kondisi yang dikenal sebagai sunburn atau kulit terbakar. Tanda-tandanya meliputi kulit memerah, terasa panas, gatal, hingga melepuh di beberapa kasus.
“Sunburn terjadi karena sel-sel kulit mengalami kerusakan akibat paparan radiasi UVB, yang kemudian memicu respon peradangan sebagai bentuk pertahanan tubuh,” jelas dr. Irwan Saputra Batubara, Sp.D.V.E.
Meskipun terlihat sebagai gangguan ringan, sunburn yang terjadi berulang kali bisa mempercepat penuaan kulit dan meningkatkan risiko kanker kulit di kemudian hari.
2. Hiperpigmentasi

Sinar UV juga dapat menyebabkan hiperpigmentasi, yakni munculnya bercak-bercak gelap di permukaan kulit akibat produksi melanin berlebih.
Tubuh merespons sinar UV dengan memperbanyak produksi melanin sebagai upaya melindungi kulit dari kerusakan lebih lanjut.
“Tanpa perlindungan seperti penggunaan tabir surya, sinar matahari akan merangsang sel melanosit untuk memproduksi lebih banyak melanin. Hal ini memicu munculnya flek hitam dan warna kulit yang tidak merata,” ujar dr. Irwan.
Kondisi ini biasanya muncul pada wajah, lengan, dan bagian tubuh lain yang paling sering terpapar sinar matahari.
3. Penuaan Dini (Photoaging)

Paparan sinar UV yang berlebihan dapat merusak kolagen dan elastin, dua komponen penting yang menjaga kekencangan dan elastisitas kulit. Akibatnya, kulit menjadi lebih cepat mengalami tanda-tanda penuaan seperti kerutan, garis halus, dan kulit yang mulai mengendur.
“Kondisi ini dikenal sebagai photoaging, yaitu penuaan kulit yang dipicu oleh paparan sinar UV secara kronis,” jelas dr. Irwan.
Selain munculnya keriput, kulit juga akan tampak lebih kusam dan kehilangan kilau alami, sehingga tampak lebih tua dari usia sebenarnya.
4. Penurunan Imunitas Kulit

Sinar UV tidak hanya merusak penampilan kulit, tetapi juga dapat melemahkan fungsi imunitas alami kulit. Jika lapisan pelindung kulit atau skin barrier terganggu, maka kulit menjadi lebih rentan terhadap infeksi, alergi, dan luka yang sulit sembuh.
“Fungsi pelindung kulit akan terganggu jika sel-selnya terus menerus rusak oleh paparan sinar UV. Akibatnya, kulit tidak bisa lagi melindungi diri secara optimal dari faktor luar,” ungkap dr. Irwan.
Dalam jangka panjang, kondisi ini dapat memicu iritasi kronis dan peradangan yang berkepanjangan.
5. Kanker Kulit: Dampak Terbesar dari Paparan UV

Dampak paling serius dari sinar UV adalah risiko terjadinya kanker kulit. Paparan sinar UV dapat merusak DNA sel kulit, memicu mutasi genetik, dan akhirnya menyebabkan pertumbuhan sel abnormal yang bisa berkembang menjadi kanker.
Beberapa jenis kanker kulit yang paling umum adalah:
- Karsinoma sel basal
- Karsinoma sel skuamosa
- Melanoma, yang merupakan bentuk paling berbahaya
“Paparan sinar UV yang berlangsung terus-menerus tanpa perlindungan adalah salah satu faktor risiko utama dari kanker kulit,” tegas dr. Irwan.
Langkah Pencegahan Paparan Sinar UV di Iklim Tropis
Di negara beriklim tropis seperti Indonesia, intensitas sinar ultraviolet (UV) cenderung sangat tinggi, terutama pada pukul 10.00 hingga 16.00. Untuk melindungi kulit dari kerusakan, penting menerapkan langkah-langkah pencegahan berikut:
- Gunakan tabir surya dengan SPF minimal 30 setiap hari, bahkan saat cuaca berawan atau mendung.
- Aplikasikan ulang sunscreen setiap dua jam, atau setelah berenang dan berkeringat banyak.
- Kenakan pakaian tertutup, topi bertepi lebar, dan kacamata hitam untuk perlindungan tambahan saat beraktivitas di luar ruangan.
- Hindari paparan sinar matahari langsung pada jam-jam puncak, yaitu siang hingga sore hari.
- Konsumsi makanan bergizi seimbang, terutama yang mengandung antioksidan seperti vitamin C dan E, untuk membantu memperkuat perlindungan kulit dari dalam.
Jika kamu mengalami gejala seperti kulit yang terasa perih, perubahan warna kulit, atau muncul bercak yang mencurigakan setelah terpapar matahari, segera konsultasikan ke dokter kulit untuk pemeriksaan dan penanganan lebih lanjut.