
sophrology – Frozen shoulder adalah kondisi medis ketika jaringan kapsul sendi bahu mengalami peradangan, penebalan, dan pengerutan (fibrosis). Kondisi ini mengakibatkan ruang gerak sendi menyempit, menimbulkan rasa nyeri, dan membatasi mobilitas bahu.
Menurut dokter spesialis ortopedi dan traumatologi Dipa Yunta Firmanda kepada Anugerahslot Health, frozen shoulder dapat ditandai dengan empat gejala utama, yakni:
- Nyeri tumpul atau menusuk pada bahu, terutama saat bergerak
- Kekakuan yang membuat sulit mengangkat atau memutar lengan
- Rentang gerak bahu terbatas, baik saat digerakkan sendiri maupun dibantu orang lain
- Kesulitan melakukan aktivitas sederhana seperti mengancingkan baju, mengangkat tangan ke atas, atau meraih benda di belakang punggung.
“Frozen shoulder atau dalam istilah medis disebut adhesive capsulitis merupakan salah satu gangguan muskuloskeletal yang cukup sering terjadi, terutama pada orang dewasa usia pertengahan hingga lanjut,” ujar Dipa mengutip laman EMC, Sabtu, 6 September 2025.
Kondisi ini menyebabkan kekakuan, nyeri, dan keterbatasan gerakan pada sendi bahu, sehingga mengganggu kualitas hidup sehari-hari.
Sendi bahu sendiri merupakan salah satu sendi paling fleksibel di tubuh manusia. Dengan struktur berupa bola dan soket, bahu memungkinkan berbagai gerakan seperti mengangkat, memutar, atau mengayunkan tangan. Namun, pada frozen shoulder, jaringan kapsul di sekitar sendi menegang dan membatasi gerakan tersebut.
Lebih lanjut, dokter yang sehari-hari praktik di di RS EMC Cikarang ini mengatakan kondisi tersebut biasanya berlangsung secara bertahap dalam jangka waktu lama, bahkan bisa mencapai 1 hingga 3 tahun jika tidak ditangani dengan baik.
Bagaimana Tahapan Frozen Shoulder?

Frozen shoulder umumnya berkembang melalui tiga tahap yang berbeda, yakni:
Tahap Freezing
Tahap pertama adalah freezing atau membeku awal yang ditandai dengan:
- Rasa nyeri pada bahu mulai muncul
- Nyeri bertambah parah saat bergerak
- Rentang gerakan mulai terbatas
- Tahap ini biasanya berlangsung enam minggu hingga sembilan bulan.
Tahap Frozen
Tahap kedua adalah frozen atau membeku dengan gejala:
- Nyeri cenderung berkurang, tetapi bahu menjadi lebih kaku
- Aktivitas sehari-hari semakin terganggu karena keterbatasan gerakan
- Berlangsung sekitar empat hingga 12 bulan.
Tahap Thawing
Tahap ketiga adalah thawing atau mencair yang ditandai dengan:
- Kekakuan perlahan membaik
- Rentang gerak bahu mulai kembali normal
- Tahap ini bisa memakan waktu enam bulan hingga dua tahun.
Apa Penyebab Frozen Shoulder?

Hingga saat ini, penyebab pasti frozen shoulder belum sepenuhnya dipahami. Namun, terdapat beberapa kondisi yang sering dikaitkan dengan munculnya gangguan ini, antara lain:
- Imobilisasi Bahu: Bahu jarang digerakkan dalam jangka waktu lama, misalnya setelah operasi, cedera, atau patah tulang.
- Peradangan: Adanya peradangan pada jaringan sekitar sendi bahu.
- Gangguan jaringan ikat: Penebalan dan pengerutan kapsul sendi.
- Penyakit penyerta: Beberapa penyakit kronis seperti diabetes, penyakit jantung, stroke, hipotiroidisme, dan parkinson diketahui meningkatkan risiko terjadinya frozen shoulder.
Faktor Risiko Frozen Shoulder
Beberapa faktor yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengalami frozen shoulder adalah:
- Usia: Paling sering terjadi pada usia 40–60 tahun.
- Jenis kelamin: Wanita lebih sering mengalami frozen shoulder dibanding pria.
- Penyakit kronis: Pengidap diabetes memiliki risiko hingga lima kali lipat lebih tinggi. Hipertiroidisme, hipotiroidisme, tuberkulosis, dan penyakit kardiovaskular juga berhubungan erat.
- Kurang gerak: Bahu yang jarang digerakkan, misalnya setelah operasi atau cedera, sangat rentan kaku.
Cara Cegah Frozen Shoulder

Meskipun tidak semua kasus frozen shoulder dapat dicegah, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk menurunkan risikonya, yakni:
Aktif Menggerakkan Bahu
Hindari membiarkan bahu diam terlalu lama setelah cedera atau operasi. Lakukan latihan rentang gerak ringan setiap hari.
Fisioterapi Pasca Cedera/Operasi
Ikuti anjuran dokter atau fisioterapis agar bahu tidak kaku.
Pola Hidup Sehat
Kendalikan penyakit kronis seperti diabetes atau gangguan tiroid. Jaga berat badan ideal dan rutin olahraga.
Latihan Peregangan Bahu
- Pendulum stretch: Condongkan tubuh ke depan, biarkan lengan tergantung, lalu ayunkan perlahan membentuk lingkaran kecil.
- Cross-body stretch: Tarik lengan ke arah dada dan tahan beberapa detik.
- Towel stretch: Pegang handuk di belakang punggung dengan kedua tangan, lalu tarik perlahan.
Perhatikan Postur Tubuh
Hindari kebiasaan membungkuk atau posisi statis terlalu lama.
“Pencegahan terbaik adalah menjaga mobilitas bahu dengan tetap aktif bergerak, melakukan peregangan teratur, mengontrol penyakit kronis, serta menjaga postur tubuh. Dengan langkah-langkah ini, risiko frozen shoulder bisa diminimalkan sehingga bahu tetap sehat dan tidak mengganggu aktivitas sehari-hari,” pungkas Dipa.