
Sophrology – Ian Suteja menekankan pentingnya asupan nutrisi tertentu dalam masa pertumbuhan anak, khususnya yang berkaitan dengan perkembangan otak dan kesehatan saluran pencernaan. Beberapa nutrien utama yang perlu diperhatikan antara lain DHA, prebiotik, serta vitamin dan mineral penting.
“DHA adalah asam lemak esensial yang sangat dibutuhkan dalam jumlah besar untuk mendukung perkembangan dan fungsi otak anak. Peran DHA begitu vital sehingga asupannya harus benar-benar diperhatikan,” jelas Ian.
Selain itu, dua jenis serat pangan, yaitu FOS (Fructo-Oligosaccharides) dan GOS (Galacto-Oligosaccharides), juga berperan penting sebagai prebiotik. Keduanya membantu memberi makan bakteri baik di usus, menjaga keseimbangan mikrobiota, dan mendukung sistem pencernaan yang sehat.
“Saluran pencernaan sering disebut sebagai otak kedua karena adanya gut-brain axis, yaitu hubungan erat antara usus dan otak. Maka menjaga kesehatan pencernaan juga berarti menjaga kesehatan otak anak,” tambahnya.
Tak kalah penting adalah mikronutrien seperti Vitamin D, zat besi, dan kalsium. Nutrisi-nutrisi ini sangat diperlukan untuk mendukung tumbuh kembang yang optimal, memperkuat tulang, serta mendukung daya tahan tubuh dan fungsi kognitif anak.
Dengan pemenuhan nutrisi yang tepat sejak dini, anak-anak memiliki fondasi kuat untuk tumbuh sehat, aktif, dan cerdas.
Stimulasi dan Nutrisi: Dua Kunci Utama Tumbuh Kembang Anak

Setiap orangtua tentu menginginkan anaknya tumbuh dan berkembang secara optimal. Untuk mewujudkan hal tersebut, dua faktor utama yang tidak bisa diabaikan adalah stimulasi dan nutrisi.
Namun, banyak orangtua yang masih bertanya-tanya: seperti apa tanda anak sudah mendapatkan cukup stimulasi dan nutrisi?
Menurut dr. Ian Suryadi Suteja, Sp.A kepada Anugerahslot health, tidak hanya terlihat dari pertumbuhan fisik seperti berat dan tinggi badan yang sesuai usia. Anak yang mendapatkan asupan nutrisi dan stimulasi yang cukup juga menunjukkan tanda-tanda lain secara psikologis dan sosial.
“Anak yang mendapat nutrisi dan stimulasi dengan baik akan terlihat ceria, berani, punya rasa ingin tahu tinggi, terbuka pada hal baru, dan sangat antusias saat diajak berkomunikasi,” jelas Ian.
Dalam dunia yang semakin dinamis saat ini, anak-anak dituntut untuk mampu menyerap informasi dengan cepat, multitasking, dan aktif dalam pembelajaran yang interaktif. Untuk menghadapi tantangan tersebut, mereka memerlukan asupan nutrisi yang tidak hanya mengenyangkan, tetapi juga kaya gizi dan lengkap.
“Anak-anak generasi Alfa dan Beta perlu mendapatkan nutrisi yang mencukupi kebutuhan makro maupun mikronutrien. Keduanya sangat penting untuk mendukung perkembangan otak, memperkuat sistem imun, serta menjaga kesehatan pencernaan,” tambah Ian dalam pernyataan tertulisnya.
Dengan kombinasi antara stimulasi yang tepat dan nutrisi yang seimbang, anak akan memiliki fondasi kuat untuk tumbuh menjadi individu yang sehat, aktif, dan cerdas.
Susu Fortifikasi Jadi Nutrisi Pelengkap

Salah satu sumber nutrisi pelengkap yang banyak dikonsumsi anak-anak adalah susu fortifikasi bagi anak di atas satu tahun. Namun, pastikan orangtua tetap perlu jeli membaca label kandungan nutrisi.
“Ada susu yang hanya memberikan energi dan protein, tapi tidak cukup mikronutriennya. Padahal anak-anak perlu susu yang mengandung tinggi asam lemak esensial seperti DHA, prebiotik, serta mikronutrien seperti vitamin D, zat besi dan kalsium,” ujarnya.
Pilih yang Rendah Gula
Ian mengingatkan agar memperhatikan kandungan gula dalam susu fortifikasi cair. Pastikan tidak berlebih karena asupan gula berlebih berisiko menimbulkan berbagai masalah kesehatan, mulai dari obesitas hingga gangguan metabolisme di masa mendatang.
“Pilih susu yang tidak hanya enak dan disukai anak, tapi juga mengandung nutrisi penting, dan kandungan gulanya serendah mungkin,” sarannya.