
Sophrology – Polidipsia adalah kondisi medis yang ditandai dengan rasa haus yang sangat berlebihan dan terus-menerus, meskipun seseorang sudah minum banyak air. Rasa haus ini tidak sama dengan kehausan biasa yang biasanya hilang setelah minum; pada polidipsia, rasa haus tetap ada dan bisa berlangsung selama berhari-hari, bahkan berminggu-minggu.
Penting untuk diketahui bahwa polidipsia bukanlah penyakit, melainkan gejala dari suatu kondisi medis lain. Karena itu, menurut dokter spesialis penyakit dalam, dr. Lydia Dorothea Simatupang, SpPD, Subsp. G.H. (K), FINASIM, siapa pun yang mengalami rasa haus berlebihan sebaiknya segera memeriksakan diri untuk mengetahui penyebabnya.
Salah satu penyebab paling umum dari polidipsia adalah diabetes mellitus. Pada kondisi ini, kadar gula darah yang tinggi menyebabkan ginjal bekerja lebih keras untuk membuang kelebihan glukosa melalui urin. Proses ini membuat tubuh kehilangan banyak cairan, yang kemudian memicu rasa haus ekstrem sebagai cara tubuh mencoba mengembalikan keseimbangan cairan.
Baca Juga : Mengenal Diabetes Tipe 5 Yang Banyak Menyerang Remaja
Penyebab Polidipsia

Selain diabetes, ada beberapa penyebab lain yang juga bisa memicu polidipsia. Berikut adalah beberapa di antaranya:
- Hipokalemia: Kekurangan kalium dalam darah dapat memicu polidipsia.
- Penggunaan Obat-obatan Tertentu: Beberapa obat, seperti diuretik dan kortikosteroid, dapat menyebabkan peningkatan produksi urine dan rasa haus.
- Gangguan Kejiwaan: Kondisi psikogenik polidipsia, di mana haus disebabkan oleh faktor psikologis, juga dapat menjadi penyebabnya.
- Konsumsi Makanan Tinggi Garam: Asupan garam yang berlebihan dapat menyebabkan tubuh menahan air, yang kemudian meningkatkan produksi urine dan memicu rasa haus.
Cara Menangani Polidipsia
Penanganan polidipsia sangat tergantung pada apa yang menyebabkannya. Langkah pertama yang akan dilakukan dokter adalah mencari tahu penyebab rasa haus berlebihan tersebut melalui pemeriksaan medis. Setelah itu, pengobatan akan disesuaikan.
Berikut beberapa pendekatan yang umum dilakukan:
- Mengontrol kadar gula darah, jika polidipsia disebabkan oleh diabetes mellitus.
- Mengganti cairan dan elektrolit, terutama jika tubuh mengalami dehidrasi atau kekurangan kalium (hipokalemia).
- Menyesuaikan atau mengganti obat, bila kondisi ini dipicu oleh efek samping obat tertentu.
- Terapi psikologis, untuk polidipsia yang berkaitan dengan gangguan psikologis (disebut polidipsia psikogenik).
Jika Anda mengalami haus yang tidak wajar dan tak kunjung hilang meski sudah minum air, jangan diabaikan. Terlebih lagi jika disertai gejala lain seperti sering buang air kecil, berat badan menurun, cepat lelah, atau penglihatan kabur.
Segera konsultasikan ke dokter agar bisa dideteksi dan ditangani sejak dini. Penanganan yang cepat bisa mencegah komplikasi serius dan mempercepat proses penyembuhan.