
Sophrology – Protein merupakan salah satu nutrisi esensial yang sangat dibutuhkan oleh tubuh. Zat ini berperan penting dalam pembentukan otot, kulit, hingga regenerasi sel. Dengan memahami betapa pentingnya protein, kita bisa lebih bijak dalam mencukupi kebutuhan gizi harian secara optimal.
Tidak hanya mendukung pembentukan dan perbaikan jaringan tubuh, protein juga memiliki peran vital dalam menjaga sistem kekebalan tubuh serta menunjang proses metabolisme. Karena itu, kebutuhan protein tidak boleh diabaikan.
Asupan protein yang cukup membantu tubuh tetap bertenaga, mempercepat pemulihan setelah aktivitas fisik, dan mendukung kesehatan secara menyeluruh. Mengetahui berbagai manfaat protein dapat menjadi langkah awal untuk menerapkan gaya hidup yang lebih sehat dan seimbang.
Berikut ini rangkuman Anugerahslot Health dari berbagai sumber mengenai manfaat protein bagi tubuh, Jumat (1/8/2025).
Peran Penting Protein bagi Tubuh: Menopang Fungsi Vital hingga Menjaga Imunitas
Menurut Rosana (2019), sebagaimana dikutip dalam Jurnal Ilmu Kesehatan dan Gizi (JIG) Vol. 2 No. 3, Juli 2024, protein merupakan komponen esensial yang berperan dalam hampir semua proses biologis tubuh. Unit dasar protein, yaitu asam amino, diperlukan untuk pembentukan enzim, hormon, dan neurotransmiter. Tidak hanya itu, protein juga berperan dalam regenerasi jaringan, mendukung sistem kekebalan tubuh, serta menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit.
Islamiati dan rekan-rekannya (2024), dalam sumber yang sama, menegaskan bahwa protein sangat dibutuhkan untuk membangun dan memperbaiki jaringan tubuh seperti otot, kulit, dan organ. Saat tubuh mengalami cedera, protein menjadi komponen utama dalam proses penyembuhan karena membantu membentuk sel-sel baru yang sehat.
Manfaat Protein bagi Tubuh
- Membangun dan Memperbaiki Jaringan Tubuh
Protein adalah bahan utama pembentuk berbagai jaringan tubuh seperti otot, tulang, dan kulit. Nutrisi ini berperan penting dalam proses regenerasi sel, mendukung pertumbuhan yang sehat, serta memperbaiki kerusakan jaringan akibat luka, penyakit, atau aktivitas fisik intens. Tanpa asupan protein yang mencukupi, proses pemulihan tubuh akan berjalan lambat dan tidak optimal. - Meningkatkan Massa dan Kekuatan Otot
Protein merupakan komponen utama jaringan otot dan berperan dalam sintesis protein otot, terutama setelah olahraga atau latihan beban. Konsumsi protein yang cukup membantu pembentukan otot baru, mempercepat pemulihan otot yang lelah, dan mencegah penyusutan massa otot, terutama pada lansia dan atlet. - Mendukung Sistem Kekebalan Tubuh
Protein dibutuhkan untuk membentuk antibodi, enzim, dan sel imun seperti limfosit dan makrofag yang bertugas melindungi tubuh dari serangan kuman dan virus. Kurangnya asupan protein dapat melemahkan daya tahan tubuh, meningkatkan risiko infeksi, serta memperlambat proses penyembuhan. - Sebagai Sumber Energi Alternatif
Meskipun bukan sumber energi utama, protein dapat diubah menjadi energi melalui proses glukoneogenesis ketika tubuh kekurangan karbohidrat dan lemak. Setiap gram protein menghasilkan sekitar 4 kalori yang dapat digunakan untuk menunjang aktivitas tubuh, terutama dalam kondisi kekurangan asupan energi.
Masih mengutip dari kajian yang sama, energi dan protein merupakan dua unsur gizi utama yang saling melengkapi dalam mendukung fungsi tubuh. Energi digunakan untuk aktivitas harian dan mempertahankan fungsi fisiologis, sementara protein bertanggung jawab atas pembentukan, pemeliharaan, dan perbaikan jaringan tubuh, serta produksi berbagai zat penting seperti hormon dan enzim.
Kekurangan energi dalam jangka panjang dapat memaksa tubuh menggunakan cadangan lemak dan protein dari otot sebagai sumber energi, yang pada akhirnya menyebabkan penurunan massa tubuh dan menurunnya fungsi tubuh secara keseluruhan.
Protein: Nutrisi Penting untuk Fungsi Tubuh dan Kesehatan Optimal

Menurut Sholikhah dan Dewi (2022), seperti dikutip dalam Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara (JPkMN) Vol. 5 No. 1, 2024, kualitas protein hewani secara umum lebih unggul dibandingkan dengan protein nabati. Hal ini disebabkan oleh kandungan asam amino esensial dalam protein hewani yang lebih lengkap dan mudah diserap tubuh.
Vidiasari (2022), dalam kajian yang sama, menambahkan bahwa baik makanan nabati maupun hewani sama-sama mengandung protein, namun protein hewani dianggap paling ideal bagi pertumbuhan dan perkembangan manusia karena susunan asam aminonya serupa dengan protein yang ada di dalam tubuh manusia. Di sisi lain, protein nabati cenderung lebih murah dan bermanfaat sebagai sumber energi, meski kandungan asam aminonya tidak selengkap protein hewani.
Manfaat Protein bagi Tubuh (Lanjutan)
- Menjadi Enzim dan Hormon Penting
Protein berperan dalam pembentukan enzim dan hormon penting dalam tubuh, seperti enzim pencernaan dan hormon insulin. Komponen ini memfasilitasi berbagai reaksi kimia, mengatur metabolisme, pertumbuhan, serta berbagai fungsi vital lainnya. Kekurangan protein dapat mengganggu produksi hormon dan enzim, sehingga mengganggu fungsi tubuh secara keseluruhan. - Menjaga Keseimbangan Cairan Tubuh
Protein seperti albumin dan globulin memiliki peran penting dalam menjaga tekanan osmotik darah. Fungsi ini memungkinkan cairan tubuh tetap berada dalam pembuluh darah dan mencegah terjadinya edema (pembengkakan) akibat akumulasi cairan di jaringan. Ketidakseimbangan cairan bisa menyebabkan komplikasi serius, sehingga protein sangat dibutuhkan untuk menjaga kestabilan ini. - Mengangkut dan Menyimpan Nutrisi
Protein juga bertindak sebagai transporter dalam tubuh. Contohnya, hemoglobin mengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh jaringan tubuh, sementara ferritin menyimpan zat besi. Ada pula protein lain yang mengangkut vitamin, hormon, dan nutrisi penting ke tempat yang dibutuhkan. Tanpa peran protein ini, distribusi nutrisi dalam tubuh akan terganggu. - Menjaga Kesehatan Tulang
Selain kalsium, protein juga berkontribusi pada kekuatan dan kepadatan tulang. Asupan protein yang cukup membantu tubuh menyerap kalsium lebih efektif serta menjaga struktur tulang agar tetap kuat. Ini sangat penting terutama bagi wanita dan lansia, kelompok yang rentan terhadap risiko osteoporosis dan patah tulang. - Membantu Pengelolaan Berat Badan
Protein memberikan rasa kenyang yang lebih lama dibandingkan dengan karbohidrat dan lemak. Efek ini membantu mengurangi asupan kalori harian, meningkatkan laju metabolisme, dan mempertahankan massa otot saat sedang menjalani program penurunan berat badan. Karena itu, diet tinggi protein sering direkomendasikan sebagai strategi efektif dalam pengelolaan berat badan.
Cara Memenuhi Kebutuhan Protein Harian untuk Tubuh yang Sehat dan Bertenaga

Mengutip dari salah satu buku gizi, makanan berprotein adalah makanan yang mengandung kadar protein tinggi, seperti daging, ayam, ikan, telur, produk susu, kacang-kacangan, serta biji-bijian. Nutrisi ini sangat penting bagi tubuh karena berperan dalam pertumbuhan, perbaikan jaringan, serta produksi enzim, hormon, dan molekul-molekul penting lainnya.
Agar kebutuhan protein harian terpenuhi dengan optimal, berikut beberapa cara yang bisa dilakukan:
1. Konsumsi Sumber Protein Hewani dan Nabati
Gabungkan sumber protein hewani seperti daging tanpa lemak, ayam, ikan, telur, dan susu dengan sumber protein nabati seperti tahu, tempe, kacang-kacangan, dan lentil. Kombinasi ini tidak hanya mencukupi kebutuhan protein, tetapi juga menambah asupan serat dan nutrisi lainnya yang penting untuk kesehatan.
2. Sebarkan Asupan Protein Sepanjang Hari
Untuk mendukung sintesis protein yang efisien dan menjaga kestabilan energi, usahakan mengonsumsi protein pada setiap waktu makan—sarapan, makan siang, dan makan malam. Pendekatan ini juga membantu tubuh menyerap protein secara bertahap dan lebih optimal.
3. Perhatikan Jumlah Asupan Sesuai Kebutuhan
Secara umum, kebutuhan protein orang dewasa berkisar antara 0,8 hingga 1 gram per kilogram berat badan per hari. Namun, kebutuhan ini bisa meningkat bagi individu yang aktif berolahraga, sedang dalam masa penyembuhan, atau menjalani program pembentukan otot.
4. Pilih Sumber Protein Berkualitas Tinggi
Utamakan sumber protein yang mengandung asam amino esensial lengkap, seperti telur, daging, ikan, susu, dan produk kedelai. Jenis protein ini lebih mudah diserap tubuh dan sangat efisien dalam mendukung berbagai fungsi biologis.
5. Pertimbangkan Suplemen Protein Bila Diperlukan
Jika asupan dari makanan sehari-hari dirasa belum mencukupi—terutama bagi pelaku diet khusus atau program kebugaran intensif—suplemen seperti whey protein bisa menjadi alternatif. Namun, penggunaannya sebaiknya tetap dalam pengawasan ahli gizi atau tenaga kesehatan.
6. Perbanyak Variasi Menu
Mengganti sumber protein secara berkala tidak hanya mencegah rasa bosan, tetapi juga memberikan manfaat tambahan dari kandungan nutrisi lainnya seperti zat besi, omega-3, vitamin B12, hingga serat. Variasi juga membantu tubuh mendapatkan spektrum gizi yang lebih lengkap.