
Sophrology – Kadar Low-Density Lipoprotein (LDL) atau yang dikenal sebagai kolesterol jahat yang terlalu tinggi dalam darah dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan gangguan kardiovaskular lainnya.
Dilansir dari Anugerahslot Health, kolesterol terbagi menjadi dua jenis utama. Pertama, LDL yang berperan meningkatkan risiko penyakit jantung, dan kedua, High-Density Lipoprotein (HDL) yang justru membantu melindungi kesehatan jantung.
Peningkatan kadar LDL umumnya disebabkan oleh pola makan tinggi lemak jenuh. Sumber utamanya berasal dari makanan hewani, sedangkan makanan nabati seperti buah, sayuran, kacang-kacangan, dan biji-bijian sama sekali tidak mengandung kolesterol.
Meski demikian, tidak semua makanan tinggi kolesterol harus dihindari. Beberapa di antaranya rendah lemak jenuh dan kaya nutrisi penting, sehingga tetap dapat dikonsumsi dalam jumlah wajar.
Namun, bagi orang dengan kadar LDL tinggi, ada kelompok makanan yang sebaiknya dibatasi atau dihindari. Salah satunya adalah:
1. Daging Olahan
Bacon, sosis, daging asap, deli meat, dan hot dog termasuk sumber kolesterol sekaligus tinggi lemak jenuh. Sebagai gambaran, tiga ons sosis bacon mengandung hampir sembilan gram lemak jenuh.
Berdasarkan data World Health Organization (WHO), daging olahan dikategorikan sebagai karsinogen Kelas 1, yaitu zat yang terbukti dapat memicu kanker bila dikonsumsi berlebihan.
2. Udang
Beberapa jenis makanan laut, seperti udang, memiliki kadar kolesterol yang sangat tinggi. Satu cup udang panggang mengandung lebih dari 200 mg kolesterol, namun rendah lemak jenuh—hanya sekitar satu gram. Karena rendah lemak jenuh, udang masih dapat menjadi bagian dari pola makan sehat, apalagi bila dikombinasikan dengan ikan kaya omega-3 seperti salmon atau sarden yang bermanfaat bagi kesehatan jantung.
3. Mentega
Mentega merupakan sumber lemak jenuh yang tinggi, dengan sekitar tujuh gram lemak jenuh dan 31 mg kolesterol per sendok makan. Studi menunjukkan bahwa konsumsi mentega dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL dibandingkan dengan penggunaan minyak sehat seperti minyak zaitun. Untuk alternatif yang lebih baik, mentega dapat diganti dengan sumber lemak tak jenuh seperti alpukat atau selai kacang almond.
4. Daging Merah
Jenis daging merah seperti sapi, babi, dan domba berkaitan dengan peningkatan kolesterol LDL dan risiko penyakit kardiovaskular. Tiga ons iga sapi panggang mengandung sekitar 83 mg kolesterol dan sembilan gram lemak jenuh. Konsumsi berlebihan dapat berdampak negatif pada kesehatan jantung.
5. Hati
Sebagai organ penghasil kolesterol pada hewan, hati memiliki kadar kolesterol yang sangat tinggi. Tiga ons hati ayam mengandung sekitar 500 mg kolesterol, meski lemak jenuhnya relatif rendah, kurang dari dua gram. Karena kandungannya yang ekstrem, hati sebaiknya dibatasi konsumsinya, terutama bagi penderita kolesterol tinggi.
Respon Tubuh Berbeda pada Setiap Orang
Respons tubuh terhadap asupan kolesterol dan lemak jenuh bervariasi. Ada orang yang tidak mengalami perubahan kadar kolesterol meskipun mengonsumsi daging merah setiap hari, sementara yang lain mengalami kenaikan LDL signifikan. Faktor genetik juga berperan besar—jika memiliki riwayat kolesterol tinggi dalam keluarga, pola makan sehat saja mungkin tidak cukup, dan dukungan obat-obatan dapat diperlukan.
Untuk hasil yang optimal, konsultasikan kondisi Anda dengan tenaga medis seperti dokter spesialis jantung, penyakit dalam, atau ahli gizi klinik. Mereka dapat membantu merancang strategi yang sesuai dengan kondisi kesehatan dan gaya hidup masing-masing.