
Sophrology – Tidur siang dengan durasi panjang ternyata bisa menjadi sinyal adanya gangguan kesehatan. Menurut para ahli, kebiasaan ini kerap dipicu oleh masalah tidur malam seperti sleep apnea, atau kondisi kronis seperti penyakit jantung. Faktor-faktor inilah yang dapat menjelaskan kaitan antara tidur siang dan peningkatan risiko kematian.
Michelle Drerup, Direktur Pusat Gangguan Tidur di Cleveland Clinic, menjelaskan kepada Anugerahslot health bahwa tidur siang terlalu lama dan tidak teratur dapat mengganggu ritme sirkadian — jam biologis tubuh yang mengatur pola tidur dan bangun. Gangguan terhadap ritme ini dapat memicu sejumlah masalah kesehatan seperti peradangan, gangguan metabolisme, hingga penyakit jantung.
Meski ada temuan mengenai risiko kesehatan, para pakar tidak lantas menyarankan untuk sepenuhnya menghindari tidur siang. Bagi pekerja shift misalnya, tidur siang justru penting untuk menjaga kebugaran. Yang perlu diperhatikan adalah durasi dan waktu tidur siang yang tepat.
“Tidur siang singkat di bawah 30 menit dianggap ideal karena cukup untuk menyegarkan tubuh tanpa masuk ke fase tidur dalam yang bisa menyebabkan kantuk berlebihan setelah bangun,” jelas Drerup.
Senada dengan itu, Neal Walia, spesialis tidur dari UCLA Health, menyarankan agar tidur siang dilakukan lebih awal di siang hari agar tidak mengganggu tidur malam.
Ia juga menambahkan, apabila seseorang tetap merasa lelah meski sudah rutin tidur siang, sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter. Evaluasi medis penting untuk mengetahui apakah ada gangguan tidur atau kondisi kesehatan lain yang mendasari kelelahan tersebut.
Durasi dan Pola Tidur Siang Tertentu Dikaitkan dengan Risiko Kematian

Tidur siang sering dianggap sebagai cara yang efektif untuk memulihkan energi di tengah kesibukan. Namun, sebuah studi terbaru mengindikasikan bahwa kebiasaan ini berpotensi meningkatkan risiko kematian, tergantung pada pola dan durasi tidur siang yang dilakukan.
Penelitian ini melibatkan 86.565 orang dewasa di Inggris berusia antara 43 hingga 69 tahun. Selama tujuh hari, para peserta dimonitor menggunakan alat pelacak aktivitas, dan hasilnya dianalisis dalam masa tindak lanjut selama 11 tahun. Dalam periode tersebut, tercatat sebanyak 5.819 peserta meninggal dunia.
Dilansir dari Health, Chenlu Gao, peneliti pascadoktoral dari Rumah Sakit Umum Massachusetts, Boston, menyampaikan bahwa bukan hanya kebiasaan tidur siang yang perlu diperhatikan, tetapi juga durasi, variasi, dan waktu pelaksanaannya.
“Penelitian kami menjawab celah pengetahuan yang ada dengan menunjukkan bahwa tidak hanya soal tidur siang itu sendiri, melainkan juga seberapa lama, seberapa sering berubah, dan kapan seseorang tidur siang bisa menjadi indikator penting terhadap risiko kesehatan di masa depan,” ungkap Gao.
Meskipun Gao mengakui bahwa penelitian ini masih memiliki keterbatasan, sejumlah ahli menyebut temuan tersebut penting untuk menjadi perhatian, terutama dalam memahami hubungan antara kebiasaan tidur siang dan kondisi kesehatan jangka panjang.
Kebiasaan Tidur Siang Terkait Risiko Kesehatan, Ini Kata Para Ahli
Direktur Pusat Gangguan Tidur di Cleveland Clinic, Michelle Drerup, mengungkapkan bahwa hasil penelitian terbaru semakin memperkuat dugaan bahwa kebiasaan tidur siang tertentu dapat berhubungan dengan peningkatan risiko kematian. Tidak hanya durasi, waktu tidur siang juga menjadi faktor penting yang turut diperhitungkan.
Penelitian ini menjadi salah satu yang pertama menyoroti hubungan antara waktu seseorang tidur siang dengan kemungkinan risiko kematian yang lebih tinggi. Temuan ini kemudian ditanggapi oleh Neal Walia, spesialis tidur dari UCLA Health.
Menurut Walia, orang-orang yang cenderung tidur siang lebih lama atau lebih sering perlu mendapatkan evaluasi medis lebih lanjut. Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat kondisi kesehatan yang mendasari, seperti kelelahan kronis atau gangguan medis lainnya.
Meski begitu, Walia menegaskan bahwa hingga kini belum ada bukti kuat yang menyatakan bahwa tidur siang secara langsung menyebabkan kematian. “Yang lebih penting untuk diperhatikan adalah alasan di balik kebiasaan tidur siang tersebut,” jelasnya.
Dengan kata lain, tidur siang tidak selalu berbahaya, tetapi pola dan penyebab di baliknya perlu diamati secara cermat.