
Sophrology – Menyikat gigi adalah bagian penting dari perawatan mulut harian. Namun, banyak orang tanpa sadar melakukan kesalahan yang justru merusak kesehatan gigi dan gusi.
Dr. Arash Ravanbakhsh, pemilik Inglewood Family Dental di Calgary, Kanada, mengungkap lima kesalahan umum yang sering dilakukan saat menyikat gigi. Jika diabaikan, kebiasaan ini bisa berdampak serius, mulai dari melemahnya enamel gigi, kerusakan pada gusi, hingga munculnya bau mulut.
Memahami dan menghindari kesalahan ini penting agar rutinitas menyikat gigi benar-benar efektif menjaga kesehatan mulut.
Berikut ini kesalahan umum yang dilakukan orang saat menyikat gigi :
Gosok Gigi Setelah Sarapan Pagi
Menyikat gigi setelah sarapan mungkin terasa wajar, apalagi untuk menghilangkan sisa rasa kopi pagi. Tapi menurut Dr. Arash Ravanbakhsh, hal ini justru bisa merusak enamel gigi, terutama jika Anda mengonsumsi makanan asam seperti jus jeruk atau roti panggang.
“Menyikat gigi terlalu cepat setelah makan bisa memperparah efek asam pada enamel,” jelasnya.
Ia menyarankan untuk menyikat gigi sebelum sarapan. Kebiasaan ini membantu mengangkat plak dan bakteri yang menumpuk selama tidur, sekaligus memberi lapisan perlindungan dari pasta gigi terhadap makanan asam. Menyikat gigi juga merangsang produksi air liur, yang berperan penting dalam memecah sisa makanan.
Jika tetap ingin menyikat gigi setelah sarapan, tunggulah 30–60 menit. Sebagai alternatif, bilas mulut dengan obat kumur untuk menghilangkan sisa makanan dan mencegah pertumbuhan bakteri.
Berkumur setelah menyikat gigi

Menyikat gigi setelah sarapan mungkin terasa wajar, apalagi untuk menghilangkan sisa rasa kopi pagi. Tapi menurut Dr. Arash Ravanbakhsh, hal ini justru bisa merusak enamel gigi, terutama jika Anda mengonsumsi makanan asam seperti jus jeruk atau roti panggang.
“Menyikat gigi terlalu cepat setelah makan bisa memperparah efek asam pada enamel,” jelasnya.
Ia menyarankan untuk menyikat gigi sebelum sarapan. Kebiasaan ini membantu mengangkat plak dan bakteri yang menumpuk selama tidur, sekaligus memberi lapisan perlindungan dari pasta gigi terhadap makanan asam. Menyikat gigi juga merangsang produksi air liur, yang berperan penting dalam memecah sisa makanan.
Jika tetap ingin menyikat gigi setelah sarapan, tunggulah 30–60 menit. Sebagai alternatif, bilas mulut dengan obat kumur untuk menghilangkan sisa makanan dan mencegah pertumbuhan bakteri.
Hindari Sikat Gigi Dengan Tenaga
Menyikat gigi dengan tenaga seperti menggosok wajan berkerak bukanlah cara yang benar. Justru, menyikat terlalu keras bisa merusak enamel gigi dan melukai gusi.
“Banyak orang mengira makin kuat menyikat, makin bersih giginya. Padahal, itu bisa menimbulkan kerusakan,” ujar Dr. Arash Ravanbakhsh.
Ia menyarankan untuk memperlakukan gigi seperti peralatan dapur mahal—lembut tapi tetap efektif. Gunakan sikat gigi manual berbulu lembut atau sikat gigi elektrik. Jika bulu sikat Anda cepat rusak, kemungkinan besar Anda menyikat terlalu keras.
Trik sederhana untuk mengurangi tekanan saat menyikat: pegang sikat gigi hanya dengan tiga jari, bukan seluruh genggaman tangan. Ini membantu menjaga tekanan tetap ringan dan lebih aman bagi gigi dan gusi.
Pentingnya Flossing

Dokter gigi terus menekankan pentingnya flossing, dan itu bukan tanpa alasan.
“Gunakan benang gigi sekali sehari. Beberapa studi bahkan menunjukkan bahwa melakukannya sebelum menyikat gigi lebih efektif dalam mengangkat plak,” kata Dr. Arash Ravanbakhsh.
Flossing tak hanya membantu menjaga napas tetap segar, tapi juga mencegah penumpukan sisa makanan yang bisa memicu gigi berlubang.
Selain itu, ia menyarankan untuk berkumur dengan obat kumur setelah makan untuk membantu membersihkan sisa makanan. Tapi jangan langsung—tunggu sekitar 10–15 menit sebelum melakukannya.
Gerakan Sikat Gigi Yang Benar
Mungkin Anda merasa cara menyikat gigi Anda sudah benar, tapi bisa jadi masih ada yang terlewat. Gerakan menyikat dari kiri ke kanan secara lebar justru tidak disarankan.
Sebaliknya, Dr. Ravanbakhsh menyarankan agar Anda fokus pada tiap gigi. Gunakan gerakan lembut maju mundur atau memutar, dan jaga sudut sikat sekitar 45 derajat agar bisa menjangkau area tersembunyi di mulut.
Jangan lupa juga bagian yang sering diabaikan: lidah. Menyikat lidah di akhir membantu menghilangkan bakteri penyebab bau mulut dan menjaga kebersihan mulut secara keseluruhan.